SEPAK BOLA NASIONAL
Kompetisi Abnormal, Efek Domino Menanti
Nasib kompetisi musim ini, yang gagal dijalankan secara normal, memberikan efek domino yang negatif. Meski begitu, klub-klub Liga 1 tetap berambisi mengejar target di sisa musim ini.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F18%2F32714d9a-2b0a-4838-b68c-d9d22e1d4762_jpg.jpg)
Spanduk yang mengandung pesan protes terhadap jalannya sisa Liga 1 musim ini dibentangkan pendukung Persita Tangerang pada laga menghadapi Persebaya Surabaya, Rabu (18/1/2023), di Arena Indomilk, Tangerang, Banten. Persita menelan kekalahan telak 0-5.
JAKARTA, KOMPAS — Arah kompetisi sepak bola nasional kini menjadi tidak menentu seusai dihentikannya Liga 2 dan 3 yang juga berimbas pada tidak adanya degradasi pada Liga 1 edisi 2022-2023. Keputusan penghentian liga itu memperburuk kondisi ketiga kasta kompetisi sepak bola di Indonesia itu yang selama ini telah sarat dengan masalah dan kontroversi.
Klub-klub dan pemain Liga 2 masih berharap keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (12/1/2023) itu bisa dianulir. Namun, peluang menganulir keputusan itu, yaitu melalui Kongres Biasa PSSI, Minggu (15/1/2023), tidak dimanfaatkan para pemilik suara.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 14 dengan judul "Kompetisi Abnormal, Efek Domino Menanti".
Baca Epaper Kompas