logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊDampak Penghentian Liga,...
Iklan

Dampak Penghentian Liga, Pemain Sambung Hidup dengan "Tarkam", Klub Rugi Miliaran Rupiah

Penghentian Liga 2 dan Liga 3 sangat berdampak buruk untuk pemain dan klub. Pemain mesti menyambung hidup dengan bermain "tarkam", sedangkan klub menanggung kerugian finansial yang besar.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerima perwakilan klub Liga 2 serta pemain dalam audiensi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1/2023). Menpora berjanji akan mencari jalan keluar agar Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan oleh PSSI bisa dilanjutkan. Sebab, klub maupun pemain mengalami kerugian besar karena penghentian kompetisi tersebut. (KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerima perwakilan klub Liga 2 serta pemain dalam audiensi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1/2023). Menpora berjanji akan mencari jalan keluar agar Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan oleh PSSI bisa dilanjutkan. Sebab, klub maupun pemain mengalami kerugian besar karena penghentian kompetisi tersebut. (KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)

JAKARTA, KOMPAS – Penghentian Liga 2 dan Liga 3 berdampak negatif yang luas kepada pemain dan klub. Akibat tidak ada kompetisi, pemain harus menyambung hidup bermain di kompetisi antar kampung atau "tarkam". Adapun klub menderita kerugian materiil hingga miliaran rupiah karena sudah mengontrak pemain, pelatih, dan tenaga pendukung.

Gelandang klub Liga 2 PSKC Cimahi Syahroni usai audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1/2023), mengatakan, setelah PSSI mengumumkan Liga 2 dan Liga 3 dihentikan pada Kamis (12/1), ada pemain yang tetap menerima gaji dari klub dan ada yang tidak lagi menerima gaji karena timnya telah dibubarkan. Para pemain yang tak lagi menerima gaji mesti menyambung hidup dengan segala cara.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan