logo Kompas.id
OlahragaBerjuang dengan Hati
Iklan

Catatan Sepak Bola

Berjuang dengan Hati

Hati adalah kata kunci yang dihidupi kesebelasan Maroko. Dengan kekuatan hati itu, Maroko melanjutkan mimpinya di dunia sepak bola.

Oleh
SINDHUNATA, wartawan
· 1 menit baca
Pelatih Maroko Walid Regragui (tengah kiri) memeluk ibunya setelah Maroko mengalahkan Portugal, 1-0, pada laga perempat final Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al-Thumama, Doha, 10 Desember 2022. Kemenangan itu menjadikan Maroko tim asal Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia.
AFP/ODD ANDERSEN

Pelatih Maroko Walid Regragui (tengah kiri) memeluk ibunya setelah Maroko mengalahkan Portugal, 1-0, pada laga perempat final Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al-Thumama, Doha, 10 Desember 2022. Kemenangan itu menjadikan Maroko tim asal Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia.

Di tengah gegap gempita kemenangan Maroko atas Portugal, Walid Regragui menyelinap pergi. Ia menjumpai Fatima, ibunya yang berkerudung putih. Fatima memeluk anaknya, mencium pipi, dan dahinya. Tak ada orang tahu apa kata-kata mereka. Namun, siapa pun tahu, itulah peristiwa hati di luar bola. Dengan hati macam itulah Maroko bisa melanjutkan mimpinya di dunia bola.

Hati adalah kata kunci yang dihidupi kesebelasan Maroko. Maroko bukan kesebelasan besar dan unggulan. ”Justru karena kami bukan kesebelasan besar, kami harus bermain dengan hati kami,” kata Regragui. Dan bagi Rigragui, hati itu tak lain tak bukan adalah hati Maroko.

Editor:
JOHANES WASKITA UTAMA
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Berjuang dengan Hati".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...