logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊMental Atlet Wushu Sanda...
Iklan

Mental Atlet Wushu Sanda Indonesia Harus Turut Diperhatikan

Meskipun atlet wushu sanda Indonesia harus berguguran di Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022, namun kesehatan mental mereka perlu diperhatikan, agar semangat berproses ke level lebih tinggi tetap terjaga.

Oleh
NASRUN KATINGKA
Β· 1 menit baca
Atlet wushu asal Indonesia, Nabila Puspa Annastasya (merah), bertanding melawan atlet wushu asal Iran, Diana Rahimi (biru), pada kategori Sanda kelas 56 kilogram dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (8/12/2022). Perolehan emas Indonesia menurun di hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Atlet wushu asal Indonesia, Nabila Puspa Annastasya (merah), bertanding melawan atlet wushu asal Iran, Diana Rahimi (biru), pada kategori Sanda kelas 56 kilogram dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (8/12/2022). Perolehan emas Indonesia menurun di hari ketiga Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022.

TANGERANG, KOMPAS – Hasil kurang memuaskan diterima tim wushu Indonesia kategori sanda (tarung) pada Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Tangerang, Banten, Kamis (8/12/2022). Satu per satu wakil Indonesia takluk dari atlet negara kekuatan utama sanda, seperti Iran, China, dan Vietnam. Dari total enam partai yang bertanding pada hari ketiga, tim sanda Indonesia hanya menyisakan satu wakil lagi. Di sisi lain, kondisi mental atlet perlu menjadi perhatian, agar semangat bertanding mereka tetap terjaga.

Psikolog sengaja dihadirkan (dalam tim) untuk memastikan aspek psikologis atlet muda Indonesia tetap dalam kondisi baik. Apalagi, kejuaraan ini merupakan proses menuju ajang yang lebih besar.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan