logo Kompas.id
OlahragaSaatnya (Giliran) Jerman...
Iklan

Saatnya (Giliran) Jerman Belajar dari Jepang

Jepang tidak perlu menguasai bola. Mereka bahkan juga tidak perlu menjadi penemu taktik sepak bola memukau, layaknya Jerman atau Spanyol. Justru, dengan kesederhanaannya, mereka mampu memukau dan menginspirasi dunia.

Oleh
YULVIANUS HARJONO
· 1 menit baca
Bek Jepang, Maya Yoshida, merayakan kemenangan timnya atas Jerman pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022) malam WIB. Jepang memberikan kejutan dengan mengalahkan Jerman, 2-1, pada laga itu.
AFP/ADRIAN DENNIS

Bek Jepang, Maya Yoshida, merayakan kemenangan timnya atas Jerman pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022) malam WIB. Jepang memberikan kejutan dengan mengalahkan Jerman, 2-1, pada laga itu.

Bersikap sederhana, tidak berlebihan, namun berpikir mulia. Demikian kiranya intisari yang bisa diserap dari keberhasilan Jepang menjungkalkan juara dunia empat kali, Jerman, pada laga penyisihan grup Piala Dunia Qatar 2022, Rabu (23/11/2022). Pada laga itu, Jerman—guru, negara kiblat sepak bola warga Jepang—justru diajarkan murid setianya bagaimana sepak bola seharusnya diperlihatkan.

Sepak bola sejatinya bukan soal berpongah, pamer serangan. Goal alias target utamanya adalah memenangkan sebuah laga, apalagi di panggung sebesar Piala Dunia. Maka, bukanlah tanpa alasan Alan Shearer, legenda Inggris, berkali-kali mengingatkan, “sepak bola bukan semata-mata soal mencetak gol, melainkan lebih tentang kemenangan.”

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan