logo Kompas.id
OlahragaMenjaga Warisan Agar Tak...
Iklan

Menjaga Warisan Agar Tak Lekang oleh Waktu

Terbengkalainya stadion Piala Dunia di Brasil dan Afrika Selatan tidak akan terulang di Qatar. Di tengah pembangunan yang ambisius, Qatar telah merancang detail masa depan arena-arena Piala Dunia 2022.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
· 1 menit baca
Pekerja melintas di kawasan Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Rabu (16/11/2022). Stadion Al Bayt akan menjadi tempat pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 antara tuan rumah Qatar melawan Ekuador.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Pekerja melintas di kawasan Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Rabu (16/11/2022). Stadion Al Bayt akan menjadi tempat pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 antara tuan rumah Qatar melawan Ekuador.

  • Alih-alih mempertahankan kursi yang berkapasitas 40.000 tempat duduk, Stadion Education City akan mengalami pengurangan kapasitas setelah Piala Dunia dengan hanya 20.000 tempat duduk.
  • Agar tidak sia-sia, Qatar juga ”menghilangkan” satu stadion setelah Piala Dunia rampung, yaitu Stadion 974. Materi kontainer yang menjadi bagian utama stadion itu akan dibongkar untuk keperluan lain.
  • Pemerintah Qatar juga telah berkomitmen untuk memberikan perlengkapan stadion yang tidak mereka gunakan untuk dihibahkan ke negara lain, terutama di kawasan Afrika dan Amerika Selatan.

Qatar tidak mengejar popularitas, gengsi, ataupun keuntungan materi dari penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Di balik itu semua, negara Timur Tengah itu memiliki misi tersirat yang tidak dipikirkan oleh dunia. Mereka ingin mengakhiri ”kutukan” tiga tuan rumah terakhir yang gagal menjaga keberlangsungan fungsi stadion yang dibangun untuk Piala Dunia.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA, YULVIANUS HARJONO
Bagikan