Pretty Sihite, Berjaya dengan Sains Olahraga
Sempat terpuruk yang membuat performanya jalan di tempat dan cedera parah, pelari Pretty Sihite bangkit berkat sentuhan sains olahraga. Salah satu dampaknya, dia bisa kembali menjuarai Borobudur Marathon di tahun ini.
Pelari putri Pretty Sihite (25) sempat terpuruk yang membuat performanya jalan di tempat dan cedera patah telapak kaki kiri. Setelah mengevaluasi diri, pelari asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, itu menyadari ada yang salah dalam pola latihannya. Akhirnya, dengan sentuhan sains olahraga, dia bangkit dan menembus puncak prestasi, antara lain meraih emas lomba maraton Borobudur Marathon 2020 dan 2022.
βWaktu itu, saya berlatih dengan cara ortodok atau tradisional karena pemahaman minim. Selama di daerah, banyak pola latihan yang ternyata salah, tetapi dianggap benar karena sudah kebiasaan. Fenomena ini jadi penghambat dalam pembinaan sehingga regenerasi prestasi tidak berkelanjutan, salah satunya rekor nasional (rekornas) lari jarak jauh sulit dipecahkan,β ujar Pretty seusai pengalungan medali Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022).