logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊModal Bakat Semata Tidak Lagi ...
Iklan

Modal Bakat Semata Tidak Lagi Cukup untuk Menembus IBL

Modal bakat saja tidak cukup untuk pebasket muda menjadi pemain profesional di IBL. Kisah perjuangan calon pendatang baru di Rookie Combine menggambarkan itu. Mereka bahkan nyaris menggadaikan mimpinya.

Oleh
KELVIN HIANUSA
Β· 1 menit baca
Calon <i>rookie </i>asal Medan, Ryan Mauliza (jersei putih), menembak bola saat mengikuti Rookie Combine IBL di Aim High, Tangerang, pada Jumat (29/9/2022). Ryan merupakan salah satu dari 32 pemain yang terlibat dalam acara mencari pemain-pemain baru IBL itu.
KELVIN HIANUSA

Calon rookie asal Medan, Ryan Mauliza (jersei putih), menembak bola saat mengikuti Rookie Combine IBL di Aim High, Tangerang, pada Jumat (29/9/2022). Ryan merupakan salah satu dari 32 pemain yang terlibat dalam acara mencari pemain-pemain baru IBL itu.

Sebanyak 32 calon rookie alias pendatang baru saling unjuk gigi dalam kegiatan latih tanding di Aim High Stadium, Tangerang, pada hari terakhir Rookie Combine Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Kamis (29/9/2022). Di antara banyaknya bakat baru, Ryan Mauliza, pebasket asal Medan (22), adalah salah satu yang paling mencuri perhatian.

Berposisi sebagai shooting guard, tubuh pemain muda itu hanya setinggi 1,78 meter. Ia kalah postur dari mayoritas pemain lainnya yang tinggi rata-ratanya lebih dari 1,8 meter. Namun, dengan tubuh berotot kering, dia tidak takut beradu badan dengan siapa saja, termasuk rookie rekomendasi setinggi 1,97 meter, yaitu Julian Chalias.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan