logo Kompas.id
OlahragaSistem Perekrutan “Rookie”...
Iklan

Sistem Perekrutan “Rookie” Dipertanyakan

Sistem draf rookie seperti NBA dinilai belum cocok untuk IBL. Namun, IBL justru menggunakan kembali dan memperketat sistem itu pada musim depan.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
Perayaan gelar juara Satria Muda Pertamina Jakarta usai final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) di C-Tra Arena, pada Minggu (28/8/2022). Memasuki musim baru IBL, sistem perekrutan “rookie” dipertanyakan para pelatih klub.
KELVIN HIANUSA

Perayaan gelar juara Satria Muda Pertamina Jakarta usai final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) di C-Tra Arena, pada Minggu (28/8/2022). Memasuki musim baru IBL, sistem perekrutan “rookie” dipertanyakan para pelatih klub.

JAKARTA, KOMPAS – Sistem perekrutan rookie IBL musim depan semakin menyerupai NBA. Namun, di tengah mimpi untuk menyamaratakan kualitas antarklub, sistem itu dinilai masih terlalu prematur. Kenyataannya, perekrutan rookie dari jalur pemain binaan klub jauh lebih efektif.

IBL telah mengumumkan, rookie rekomendasi atau pemain binaan akan dibatasi hanya satu pemain setiap klub pada musim 2023. Selebihnya para klub akan mengambil rookie lewat jalur draf dari pemain yang sudah disediakan IBL. Tim peringkat terendah akan memilih lebih dulu dalam draf.

Editor:
JOHANES WASKITA UTAMA
Bagikan