Kekuatan Mental Aspar Jaelolo
Pemanjat ”speed” Indonesia, Aspar Jaelolo, menunjukkan mental baja sebagai atlet. Setelah cedera putus tendon jari tengah yang hampir menamatkan kariernya tiga tahun lalu, Aspar bangkit dan justru jadi lebih kuat.
JAKARTA, KOMPAS — Sempat nyaris pensiun karena cedera parah putus tendon jari tengah tangan kanan di pengujung 2019 lalu, pemanjat Indonesia, Aspar Jaelolo, justru kembali dengan lebih kuat. Selain bakat dan fisik, Aspar membuktikan bahwa yang paling dibutuhkan atlet adalah mental baja untuk tidak mudah menyerah. Dengan tekad itu, Aspar bisa pulih dari cedera dengan baik dan melawan hambatan lain berupa usia yang tak muda lagi.
Puncaknya, setelah terakhir kali meraih emas nomor perlombaan speed seri Piala Dunia Panjat Tebing di Wujiang, China, 21 Oktober 2018, Aspar bisa kembali merebut emas yang dicapainya dalam seri ke-12 Piala Dunia 2022 di Jakarta, Sabtu (24/9/2022). Prestasi itu pun kian memacu motivasi pemanjat berusia 34 tahun tersebut untuk mewujudkan mimpi besarnya meraih emas Olimpiade Paris 2024 sebelum pensiun sebagai atlet.