logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊAnomali Tradisi Pemecatan di...
Iklan

Anomali Tradisi Pemecatan di Chelsea

Pemecatan Thomas Tuchel memperlihatkan persamaan sekaligus perbedaan Roman Abramovich dengan Todd Boehly. Mereka sama-sama impulsif dalam memecat manajer, tetapi tujuannya berbeda.

Oleh
KELVIN HIANUSA
Β· 1 menit baca
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Real Madrid dalam babak perempat final putaran pertama Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Kamis (7/4/2022) dini hari WIB. Tuchel diberhentikan dari posisinya sebagai manajer meski Liga Inggris baru memainkan enam laga.
AFP/ADRIAN DENNIS

Pelatih Chelsea Thomas Tuchel memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Real Madrid dalam babak perempat final putaran pertama Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Kamis (7/4/2022) dini hari WIB. Tuchel diberhentikan dari posisinya sebagai manajer meski Liga Inggris baru memainkan enam laga.

LONDON, KAMIS β€” Bagi Chelsea, memecat manajer dengan tiba-tiba sudah seperti sebuah tradisi di abad ke-21. Namun, di tengah kebiasaan itu, pemecatan Thomas Tuchel pada awal musim ini terasa seperti anomali. Pemilik klub, Todd Boehly, seperti sudah punya rencana tersembunyi, bahkan sebelum musim dimulai.

Pergantian manajer dalam kurun waktu singkat adalah warisan pemilik sebelumnya, Roman Abramovich. Taipan Rusia itu dikenal tidak percaya proses, menyukai hasil instan. Chelsea pun punya 15 manajer sejak kedatangannya pada 2003. Rerata dari mereka tidak bertahan lebih dari semusim.

Editor:
JOHANES WASKITA UTAMA
Bagikan