logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPetenis Meja Senior Haus...
Iklan

Petenis Meja Senior Haus Prestasi dan Ingin Menginspirasi

Meski sudah memasuki usia senja, petenis meja senior Indonesia masih berhasrat bermain selama-lamanya. Mereka ingin terus menginspirasi dan masih haus akan prestasi

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi : Atlet tenis meja Indonesia Kusnanto berusaha mengembalikan bola ke bidang permainan atlet Filipina Arandia Kevin pada final tunggal putra TT9 ASEAN Para Games 2022 di Solo Techno Park, Surakarta, Jumat (5/8/2022). Kusnato mempersembahkan emas setelah menang 11-4,11-7, 11-3.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Ilustrasi : Atlet tenis meja Indonesia Kusnanto berusaha mengembalikan bola ke bidang permainan atlet Filipina Arandia Kevin pada final tunggal putra TT9 ASEAN Para Games 2022 di Solo Techno Park, Surakarta, Jumat (5/8/2022). Kusnato mempersembahkan emas setelah menang 11-4,11-7, 11-3.

SURAKARTA, KOMPAS – Di usianya yang mulai senja, para petenis meja difabel senior Indonesia tetap gigih berjuang di level Asia Tenggara, kendati mereka bisa saja memilih untuk beristirahat. Kecintaan terhadap tenis meja dan keinginan untuk menginspirasi para penyandang disabilitas untuk tidak cepat menyerah jadi kunci utama performa gemilang mereka.

Tatok Hardiyanto (58) begitu bersemangat meladeni permainan cepat nan agresif petenis meja Thailand, Norakan Chanphaka, dalam final tunggal putra kelas 5 (keterbatasan pada kaki sehingga harus menggunakan kursi roda) ASEAN Para Games di Solo Techno Park, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022) siang. Pertarungan antara mereka berdua berlangsung sengit. Teriakan penonton yang mayoritas orang Indonesia mencoba menyemangati Tatok. Semua mata tertuju kepada Tatok dan Norakan.

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan