logo Kompas.id
Olahraga”Porpoising” Mendera Tubuh...
Iklan

”Porpoising” Mendera Tubuh Pebalap

Dampak ”porpoising” tidak hanya merusak performa mobil-mobil F1 musim ini, tetapi juga mendera fisik para pebalap. Mereka kebanyakan merasakan sakit pada leher dan punggung setelah menjalani balapan di akhir pekan.

Oleh
AGUNG SETYAHADI
· 1 menit baca
Pebalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya saat balapan <i>sprint </i>di Grand Prix Formula 1 seri Emilia Romagna di Sirkuit Imola, Italia, Sabtu (23/4/2022).
AFP/ANDREJ ISAKOVIC

Pebalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya saat balapan sprint di Grand Prix Formula 1 seri Emilia Romagna di Sirkuit Imola, Italia, Sabtu (23/4/2022).

IMOLA, MINGGU — Porpoising menjadi topik paling hangat dalam balapan Formula 1 musim 2022. Istilah yang merujuk pada gerakan mobil yang memantul-mantul karena kehilangan daya tekan ke bawah secara tiba-tiba itu membuat performa mobil menurut drastis, seperti dialami Mercedes. Namun, pantulan mobil itu juga membuat fisik para pebalap mengalami tekanan berat sehingga membuat leher dan punggung mereka terasa sakit.

Gerakan mobil yang naik dan turun berulang-ulang kali sering terlihat dalam balapan F1 musim ini. Ferrari, tim yang paling bisa meminimalkan porpoising, bahkan masih sering mengalami dampak negatif dari efek itu. Bagi pebalap tim lainnya yang belum bisa mengatasi porpoising, seperti Mercedes, dampaknya lebih berat.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan