logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊKetidakadilan Dalam Larangan...
Iklan

Ketidakadilan Dalam Larangan Petenis Rusia dan Belarusia di Wimbledon

Intervensi politik, terkait serangan Rusia ke Ukraina, berdampak pada larangan petenis Rusia dan Belarusia tampil di Wimbledon. Keputusan ini dinilai tidak adil dan menjadi bentuk diskriminasi.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
Β· 1 menit baca
Petenis Rusia Daniil Medvedev memukul bola saat melawan petenis AS Jenson Brooksby dalam pertandingan babak keempat turnamen ATP Masters/WTA 1000 Miami di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Selasa (29/3/2022) siang waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. Medvedev mengalahkan Brooksby, 7-5, 6-1. Panitia turnamen Wimbledon melarang Medvedev mengikuti turnamen itu, terkait serangan Rusia ke Ukraina.
AFP/GETTYIMAGES/MEGAN BRIGGS

Petenis Rusia Daniil Medvedev memukul bola saat melawan petenis AS Jenson Brooksby dalam pertandingan babak keempat turnamen ATP Masters/WTA 1000 Miami di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Selasa (29/3/2022) siang waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. Medvedev mengalahkan Brooksby, 7-5, 6-1. Panitia turnamen Wimbledon melarang Medvedev mengikuti turnamen itu, terkait serangan Rusia ke Ukraina.

LONDON, RABU - Wimbledon melarang petenis Rusia dan Belarusia tampil dalam turnamen Grand Slam di lapangan rumput itu. Keputusan tersebut dinilai tak adil oleh organisasi tenis, ATP dan WTA, petenis, serta mantan petenis.

Larangan tersebut diumumkan All England Lawn Tennis Club (AELTC) pada Rabu (20/4/2022) tengah malam waktu Indonesia, setelah rencana itu mengemuka beberapa bulan lalu. Menteri Olahrga Inggris Nigel Huddleston, bahkan pernah menyebut tidak ingin melihat petenis dengan bendera Rusia menjadi juara di Wimbledon.

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan