logo Kompas.id
OlahragaPotret Ironi “Indonesia Mini” ...
Iklan

Potret Ironi “Indonesia Mini” di Sepak Bola Papua

Tersingkirnya Persipura Jayapura dari Liga 1 adalah pucuk gunung es dari buruknya pengelolaan klub profesional asal Papua itu. Pembenahan manajemen menjadi syarat mutlak agar klub-klub Papua bisa kembali berprestasi.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
· 1 menit baca
Pemain Persipura Jayapura, Wulf Horota, menangis usai menghadapi Persita pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Kamis (31/3/2022). Persipura Jayapura dipastikan terdegradasi dari Liga 1 Indonesia 2021-2022.
ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO

Pemain Persipura Jayapura, Wulf Horota, menangis usai menghadapi Persita pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Kamis (31/3/2022). Persipura Jayapura dipastikan terdegradasi dari Liga 1 Indonesia 2021-2022.

Hanya dalam waktu lima bulan, ironi terjadi pada kancah sepak bola di Papua. Rakyat Papua sempat merayakan keberhasilan dua tim, yaitu putra dan putri sekaligus, meraih medali emas PON Papua 2020, Oktober lalu. Akan tetapi, mereka kini harus menangis setelah Persipura Jayapura, klub profesional terbaik di “Bumi Cenderawasih”, untuk pertama kali keluar dari kasta paling elite Liga Indonesia, Kamis (31/3/2022).

Kejayaan di PON serta kemalangan di BRI Liga 1 2021-2022 seakan-akan menunjukkan wajah “Indonesia Mini” yang tengah terjadi dalam pembinaan sepak bola di Papua. Ajang PON adalah wadah para pemain muda yang masih berstatus amatir untuk mengasah kemampuan dan membuka kesempatan mereka memasuki level profesional.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan