logo Kompas.id
OlahragaSenja di Ufuk “Calcio”
Iklan

Senja di Ufuk “Calcio”

Kegagalan menembus Qatar 2022 menegaskan penurunan kualitas sepak bola Italia dalam satu dekade terakhir. Minimnya klub Italia memberikan kesempatan pemain muda berimbas kepada kualitas "Gli Azzurri".

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
· 1 menit baca
Pemain Italia Jorginho menangis setelah timnya kalah melawan Makedonia Utara dalam pertandingan play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Renzo Barbera, di Palermo, Italia, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB. Kekalahan tersebut memupus harapan Italia untuk tampil di Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar.
AP PHOTO/ANTONIO CALANNI

Pemain Italia Jorginho menangis setelah timnya kalah melawan Makedonia Utara dalam pertandingan play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Renzo Barbera, di Palermo, Italia, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB. Kekalahan tersebut memupus harapan Italia untuk tampil di Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar.

PALERMO, JUMAT – Hanya dalam durasi 257 hari, rakyat Italia merasakan suasana hati bak menaiki roller coaster. Mereka masih ingat jelas kebahagiaan ketika tim nasional Italia meraih trofi Piala Eropa 2020, 12 Juli lalu.

Beberapa bulan berselang, mereka harus tenggelam dalam lara setelah menyaksikan “Gli Azzurri” tumbang 0-1 dari Macedonia Utara, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB, di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Italia. Hasil itu membuat Italia kembali gagal menembus putaran final Piala Dunia.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan