logo Kompas.id
OlahragaTransisi Ambisi Liverpool
Iklan

Transisi Ambisi Liverpool

Liverpool sudah menjadi sosok pria dewasa, bukan lagi bocah seperti enam tahun lalu. Mereka dipenuhi ambisi. Setelah juara Piala Liga, mereka mengincar “quadruple”.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher (kanan), melihat tendangan penalti Chelsea, Kepa Arizabalag, yang melambung di atas mistar gawang dalam babak adu penalti final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, London, Senin (28/2/2022) dini hari WIB. Liverpool mengalahkan Chelsea, 11-10, melalui adu penalti.
AFP/GLYN KIRK

Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher (kanan), melihat tendangan penalti Chelsea, Kepa Arizabalag, yang melambung di atas mistar gawang dalam babak adu penalti final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, London, Senin (28/2/2022) dini hari WIB. Liverpool mengalahkan Chelsea, 11-10, melalui adu penalti.

LONDON, SENIN — Liverpool telah berubah dari tim semenjana jadi tim berkultur juara dalam rentang enam tahun terakhir. Dua momen kontras di final Piala Liga Inggris pada 2016 dan 2022 bisa menggambarkan dengan jelas transisi ambisi ”Si Merah”. Saat ini, mereka selalu datang untuk menang, bukan hanya penggembira semata.

Liverpool menjuarai Piala Liga seusai menang adu penalti atas Chelsea 11-10 di Stadion Wembley, London, pada Senin (28/2/2022) dini hari WIB. Bagi skuad asuhan manajer Jurgen Klopp ini, gelar juara piala domestik ini merupakan yang pertama kali sejak 2012.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan