logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPON Jangan Jadi Ajang Adu...
Iklan

PON Jangan Jadi Ajang Adu Prestasi Instan

PON semestinya menjadi wadah mematangkan atlet daerah sebelum berkembang menjadi atlet nasional dan mengejar prestasi internasional. Realitasnya, PON justru kerap menjadi panggung atlet elite demi pestasi instan daerah.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gXTtYlVdGXj5VhxMDR9tRw9FifE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F4a5d67ff-4d56-4e9f-a555-7c25fe5e84d1_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tim sepak takraw putri Provinsi Sulteng berlatih tanding dengan salah satu klub takraw putra di gelanggang olahraga di Palu, Sulteng, Kamis (10/9/2021). Latihan itu bagan dari persiapan mereka menghadapi PON Papua.

JAKARTA, KOMPAS - Pekan Olahraga Nasional (PON) sejatinya harus menjadi bagian integral dalam pengembangan olahraga di Indonesia. Namun, tujuan itu mulai melenceng seiring tidak adanya penegasan fungsi ajang tersebut dan banyaknya daerah yang ingin cara instan dalam mengejar prestasi demi gengsi.

PON semestinya menjadi wadah mematangkan atlet daerah sebelum berkembang menjadi atlet nasional dan merangkak mengejar prestasi internasional. Hal itu disampaikan Richard Sam Bera, mantan perenang nasional sekaligus olimpian, pada diskusi daring menyambut PON Papua, Jumat (17/9/2021).

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan