logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPolemik Wajah Baru Piala Dunia
Iklan

Polemik Wajah Baru Piala Dunia

FIFA tengah mengkaji pelaksanaan Piala Dunia setiap dua tahun. Ditargetkan gagasan itu sudah bisa dibahas pada Kongres 2022. Namun, gagasan itu ditolak para pemangku kepentingan sepak bola di Eropa.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8gbEuVAqiIK3_vcrcooPrwB2T04=/1024x701/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FWCup-2018-Russias-Legacy_80594831_1561474322.jpg
AP PHOTO/MATTHIAS SCHRADER

Penjaga gawang Perancis Hugo Lloris mengangkat trofi Piala Dunia saat bersama rekan-rekannya merayakan kemenangan Perancis atas Kroasia pada laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa, Rusia,  15 Juli 2018. FIFA berniat mengubah penyelenggaraan Piala Dunia menjadi setiap dua tahun.

LONDON, SELASA - Rencana FIFA menyelenggarakan Piala Dunia setiap dua tahun menghadirkan pro dan kontra. Sebanyak 166 dari 211 anggota asosiasi memberi lampu hijau agar ide tersebut bisa dikaji, sedangkan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) dan pemangku kepentingan di liga top Eropa menolak perubahan tradisi penyelenggaraan Piala Dunia setiap empat tahun.

Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) menjadi anggota FIFA yang resmi mengajukan proposal penyelenggaraan Piala Dunia setiap dua tahun, Mei lalu. Tetapi, wacana perubahan masa waktu Piala Dunia itu telah digaungkan mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, awal dekade 2000-an. Kala itu, keinginan Blatter gugur karena tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota federasi.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan