Polemik Wajah Baru Piala Dunia
FIFA tengah mengkaji pelaksanaan Piala Dunia setiap dua tahun. Ditargetkan gagasan itu sudah bisa dibahas pada Kongres 2022. Namun, gagasan itu ditolak para pemangku kepentingan sepak bola di Eropa.
LONDON, SELASA - Rencana FIFA menyelenggarakan Piala Dunia setiap dua tahun menghadirkan pro dan kontra. Sebanyak 166 dari 211 anggota asosiasi memberi lampu hijau agar ide tersebut bisa dikaji, sedangkan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) dan pemangku kepentingan di liga top Eropa menolak perubahan tradisi penyelenggaraan Piala Dunia setiap empat tahun.
Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) menjadi anggota FIFA yang resmi mengajukan proposal penyelenggaraan Piala Dunia setiap dua tahun, Mei lalu. Tetapi, wacana perubahan masa waktu Piala Dunia itu telah digaungkan mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, awal dekade 2000-an. Kala itu, keinginan Blatter gugur karena tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota federasi.