Kecurangan Nodai Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional
Beberapa peserta Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional yang digelar secara daring berbuat curang dengan bantuan ”engine” catur. Kecurangan itu sangat memprihatinkan karena kejujuran adalah nilai utama dalam catur.
JAKARTA, KOMPAS — Kecurangan menodai babak penyisihan Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional BPK Penabur Cup yang digelar secara daring. Kecurangan itu terungkap oleh mesin antikecurangan yang dimiliki oleh platform Lichess. Kini, panitia memperketat pengawasan dan melakukan pendekatan secara psikologis kepada para pecatur yang masuk final.
”Terdapat 18 pecatur yang di-banned oleh Lichess karena melakukan kecurangan dengan memakai bantuan engine. Kecurangan ini menyedihkan karena salah satu tujuan festival catur ini digelar adalah untuk membangun karakter unggul anak bangsa dan kejujuran adalah salah satu karakter utama yang ingin dibentuk,” kata Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) dan penggagas festival catur tersebut, Jumat (21/8/2021) malam, di Jakarta.