logo Kompas.id
OlahragaPercikan Mematikan dari “Bola ...
Iklan

Percikan Mematikan dari “Bola Kecil” Tim AS

Keputusan tim AS bermain tanpa center murni di Olimpiade terbukti tepat sejauh ini. Dengan penembak perimeter andalan, mereka melesat menuju final untuk keempat kali beruntun.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Gi0jcmSHKwwLhTD6ZLzWZVH9Vww=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FTokyo-Olympics-Basketball_98237880_1628151919.jpg
AP/POOL/GREGORY SHAMUS

Pebasket AS Devin Booker (tengah) berusaha melewati pebasket Australia Nic Kay (kiri) untuk mencetak angka pada semifinal basket putra dalam Olimpiade Tokyo 2020, di Saitama Super Arena, Saitama, Kamis (5/8/2021). Tim AS menang dengan skor 97-78.

TOKYO, KAMIS – Bermain tanpa center murni, tim bola basket Amerika Serikat tidak punya pilihan selain mengandalkan senjata utama lewat tembakan perimeter. Mesin skor mereka memang sering lambat panas selama Olimpiade Tokyo 2020. Tetapi, risiko itu sepadan karena Kevin Durant dan rekan-rekan hanya butuh percikan kecil untuk menghancurkan tim lawan.

Percikan kecil itu yang kembali menginspirasi kemenangan AS atas Australia, 97-78, dalam laga semifinal di Arena Saitama Super, Kamis (5/8/2021). Sang juara bertahan memastikan lolos ke final empat kali beruntun setelah mampu bangkit dari ketertinggalan.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan