Menanti Sosok Setangguh Butet
Ganda campuran bulu tangkis Indonesia kembali ke masalah klasik setelah Liliyana Natsir pensiun pada 2019, yaitu kehilangan pertahanan solid dari pemain putri. Ini tantangan besar untuk sejajar dengan China dan Jepang.
TOKYO, KOMPAS β Kekalahan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, pada babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020 menguak masalah klasik nomor yang sempat solid pada era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Indonesia kehilangan sosok Butet, sapaan Liliyana, yang bisa bertahan setara dengan pemain putra, sehingga pola permainan bisa beragam. Kini pola permainan ganda campuran Indonesia cenderung monoton sehingga mudah dibaca lawan.
Permainan Praveen/Melati minim greget sejak babak penyisihan grup. Mereka lolos ke babak perempat final dan bertemu dengan favorit peraih medali emas Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Pasangan China itu memang terlalu tangguh bagi Praveen/Melati yang tidak berkutik dalam dua gim yang berakhir 21-17, 21-15 untuk Zheng/Huang, pada babak perempat final, Rabu (28/7/2021).