Kembalinya Jiwa "Torero"
Italia tak lagi identik dengan "catenaccio" di Piala Eropa 2020, sama seperti Spanyol yang tak lagi sepenuhnya memainkan "tiki-taka". Dua seteru yang telah bertransformasi akan bertemu di semifinal.
Laga Spanyol lawan Italia sering dilukiskan sebagai pertarungan ideologi. Tiki-taka versus catenaccio. Dalam Piala Eropa 2020, lukisan itu kiranya tidak berlaku. Bagi Italia, catenaccio sudah menjadi masa lalu. Sementara itu bagi Spanyol, tiki-taka tak terlalu berbekas lagi.
Pelatih Spanyol, Luis Enrique tetap menggunakan sistem 4-3-3 dari tiki-taka yang asli. Namun, ia menempatkan penyerang sayapnya lebih tinggi. Pemain diminta tetap rajin mengejar bola, begitu kehilangan. Risikonya, mereka mengorbankan kedalaman, dan pertahanan mereka menjadi kendor. Apalagi mereka tak lagi mempunyai pemain seperti Gerard Piquรฉ dan Sergio Ramos, sepasang bek gigih yang menjamin amannya lini belakang, saat rekan-rekannya nyaman menyerang.