logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPenyesalan Berkepanjangan dari...
Iklan

Penyesalan Berkepanjangan dari Tim Juara Tanpa Mahkota

Belanda tersingkir secara prematur di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Mereka mengulangi kebiasaan lama, tampil tanpa cela di fase grup, tetapi lengah di fase gugur yang menuntut fokus tinggi dan minim kesalahan.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aYh7B7tFZd_Y2VXbx4tXGnydbyw=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fcek04_1624853451.jpg
BERNADETT SZABO / POOL / AFP

Striker Belanda, Wout Weghorts, menenangkan bek muda, Matthijs de Ligt (kanan), yang berjalan tertunduk keluar dari lapangan setelah menerima kartu merah pada laga babak 16 Besar Piala Eropa 2020 antara Belanda dan Ceko di Puskas Arena, Budapest, Hongaria, 27 Juni 2021. Diusirnya De Ligt membuat Belanda dikalahkan Ceko, 0-2.

BUDAPEST, SENIN β€” Republik Ceko kian memperpanjang dominasinya atas Belanda di pentas Piala Eropa 2020. Apa yang dikhawatirkan mantan penyerang Belanda, Ruud Van Nistelrooy, menjadi kenyataan. Belanda tersingkir di fase gugur karena memberi ruang untuk kesalahan. Rasa penyesalan berkepanjangan menyelimuti seisi skuad juara tanpa mahkota.

Julukan juara tanpa mahkota berawal dari kegagalan timnas Belanda menjuarai Piala Dunia 1974 di Jerman Barat. Kala itu, Belanda yang dimotori Johan Cruyff tampil sempurna hingga melaju ke partai final menghadapi Jerman Barat. Sebelum mencapai final, Cruyff dan rekan-rekannya mengatasi perlawanan tim-tim kuat semacam Argentina dan Brasil.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan