logo Kompas.id
OlahragaTragedi Eriksen, Pentas...
Iklan

Tragedi Eriksen, Pentas Kemanusiaan di ”Opera” Kopenhagen

Dalam situasi sulit, bahkan mencekam sekali pun, sepak bola menyingkap keindahan sejati, yaitu kemanusiaan tanpa batas. Keindahan seperti nyanyian "Nessun Dorma" itu tersaji di tragedi kolapsnya Eriksen di Kopenhagen.

Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DSSm8q3cmfWtRt0vHidoI_9PBcY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FTOPSHOT-FBL-EURO-2020-2021-MATCH07-ENG-CRO_96872702_1623600078.jpg
JUSTIN TALLIS / POOL / AFP

Pesan dukungan agar gelandang timnas Denmark, Christian Eriksen, terpampang di layar raksasa Stadion Wembley, London, jelang laga Grup D antara tuan rumah Inggris versus Kroasia, Minggu (13/6/2021). Eriksen mengalami kolaps saat membela timnya menghadapi Finlandia pada laga di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, Minggu dini hari WIB.

KOPENHAGEN, MINGGU - Nyanyian ”Nessun Dorma” yang dibawakan penyanyi opera, Andrea Bocelli, pada pembukaan Piala Eropa 2020 di Roma, Italia, Sabtu (12/6/2021) dini hari WIB lalu sungguh menjelma dalam turnamen itu. Dalam waktu kurang dari 24 jam, spirit nyanyian di dalam opera Turandot itu, yaitu bangkit dari kegelapan, hadir di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark.

Pada laga penyisihan Grup B antara Denmark dan Finlandia, Minggu (13/6) dini hari WIB, itu opera kehidupan sungguh tersaji dan disaksikan jutaan pasang mata di seluruh dunia. Stadion yang sebelumnya penuh sorak sorai riang sekitar 16.000 penonton, mendadak berganti jeritan, histeris, dan tangisan.

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan