logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊMereka yang Kesulitan Bersaing...
Iklan

Mereka yang Kesulitan Bersaing di Roland Garros

Lapangan tanah liat memberi kesulitan tambahan bagi beberapa petenis yang bertipe "big server". Ketika kecepatan pukulan menjadi tidak terlalu berguna, kesabaran dan strategi dalam reli panjang menjadi kunci permainan.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GAZGwgxsPVzFwNG1KESCgF97ODA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FMiami-Open-Tennis_95421412_1617244589.jpg
AP PHOTO/LYNNE SLADKY

Petenis Jepang Naomi Osaka mengincar bola sebelum memukulnya dengan backhand ke ptenis Yunani Maria Sakkari pada perempat final turnamen tenis Miami Open, Rabu (31/3/2021) di Miami Gardens.

Naomi Osaka disebut punya potensi meneruskan kejayaan Serena Williams di arena tenis putri dengan empat gelar Grand Slam dalam usia 23 tahun. Namun, rekam jejak yang buruk di Roland Garros menjadi nilai minus dalam rapornya, seperti yang dialami beberapa seniornya.

Empat gelar Osaka, masing-masing dua gelar dari Australia dan Amerika Serikat Terbuka, menjadi yang terbanyak setelah Serena tidak lagi menjuarai Grand Slam, sejak Australia Terbuka 2017. Namun, di lapangan tanah liat Roland Garros, petenis Jepang peringkat kedua dunia itu tak pernah bisa melewati babak ketiga.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan