logo Kompas.id
›
Olahraga›Menjadi Panitia dan Peserta...
Iklan

Bulu Tangkis

Menjadi Panitia dan Peserta All England Sama Rumitnya

Tim Indonesia diharuskan mundur dari turnamen bulu tangkis All England karena kejadian di luar dugaan. Perlu upaya lebih keras dari panitia untuk menyelenggarakan dan membuat daftar antisipasi kejadian tak terduga.

Oleh
YULIA SAPTHIANI, KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/tt4xbyDBFEhqFQ77dKfjSUnuwqI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F0f4b84bc-94c0-49ec-b634-abe399af3bd4_jpeg.jpg
Badmintonphoto/Yohan Nonotte

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya (kanan)/Marcus Gideon saat menghadapi pasangan asal Inggris, Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen. Tim Indonesia diharuskan mundur dari turnamen bulu tangkis All England karena kejadian di luar dugaan, yaitu dinilai memiliki kontak dengan penumpang pesawat yang terindikasi positif Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.

JAKARTA, KOMPAS — Menyelenggarakan atau menjadi peserta ajang olahraga internasional pada masa pandemi Covid-19 bukan hal sederhana. Tim Indonesia diharuskan mundur dari turnamen bulu tangkis All England karena kejadian di luar dugaan dan kewajiban mematuhi peraturan isolasi mandiri dari otoritas kesehatan Pemerintah Inggris.

Pemain ganda campuran, Praveen Jordan, bahkan menerima kabar tersebut sebelum menginjakkan kaki di Utilita Arena Birmingham, Inggris, untuk menjalani babak pertama pada Rabu (17/3/2021) malam waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indonesia. Padahal, Praveen dan pasangannya, Melati Daeva Oktavianti, berada dalam misi mempertahankan gelar juara.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Panitia dan Peserta Sama Rumitnya".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...