logo Kompas.id
OlahragaDavide Brivio Sang ”Arsitek...
Iklan

Davide Brivio Sang ”Arsitek Juara”

Davide Brivio gagal meraih mimpi jadi pebalap motokros, tetapi cemerlang sebagai manajer tim MotoGP. Brivio pembelajar tulen, gigih mempelajari hal-hal baru hingga menjadi arsitek juara Valentino Rossi serta Joan Mir.

Oleh
AGUNG SETYAHADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ycOOrPtWQMXhjpKfcYV_YYH5-bA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Flewis10_1605458713.jpg
LLUIS GENE/AFP

Pebalap tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, dipeluk Manajer Tim Suzuki Davide Brivio (kiri), setelah menjadi juara dunia MotoGP pada balapan Seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 15 November 2020.  Brivio akan meninggalkan dunia balap MotoGP untuk beralih sebagai Manajer Tim Alpine di ajang balapan Formula 1 musim 2021.

MILAN, KAMIS — Sosok di belakang gelar juara Suzuki di ajang MotoGP, Davide Brivio, tidak akan ada di paddock pada musim 2021. Brivio resmi meninggalkan Suzuki untuk bergabung dengan tim Alpine, nama baru tim Renault di ajang Formula 1, Kamis (7/1/2021). Kepergian Brivio meninggalkan lubang besar dalam menajemen tim Suzuki, sekaligus menghadirkan harapan baru di Renault yang melakukan restrukturisasi tim dengan berubah menjadi Alpine mulai 2021.

Brivio tidak pernah bermimpi menjadi manajer tim balap karena gairah terbesarnya sejak kecil adalah menjadi pebalap motokros. Namun, orangtuanya tidak memiliki cukup biaya untuk memenuhi mimpi putranya. Brivio kecil merawat mimpinya dengan mengikuti berita olahraga balap penggaruk tanah melalui koran dan majalah. Pada usia 14 tahun, dia bahkan mengajukan lamaran sebagai mekanik atau asisten mekanik tanpa gaji ke tim pabrikan Gilera, tak jauh dari Milan, Italia.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan