logo Kompas.id
OlahragaTantangan Cuaca di Nurburgring
Iklan

Tantangan Cuaca di Nurburgring

Potensi perubahan cuaca secara drastis, serta minimnya data balapan pada trek basah dan dingin di Nurburgring berpotensi menjadi pengubah permainan. Dalam kondisi seperti ini, bisa terjadi anomali peraih podium.

Oleh
AGUNG SETYAHADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P4V50r5UJF74Bfx8stQPfCRcSgs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FGermany-F1-GP-Auto-Racing_92360967_1602349139.jpg
WOLFGANG RATTAY, POOL VIA AP

Pebalap Mercedes, Valtteri Bottas (kiri), dan rekan setimnya, Lewis Hamilton, setelah sesi kualifikasi Formula 1 Seri Eifel di Sirkuit Nurburgring, Nurburg, Sabtu (10/10/2020). Bottas meraih pole position, sedangkan Hamilton akan start pada posisi kedua saat balapan yang akan berlangsung Minggu (11/9/2020).

NURBURG, SABTU Formula 1 Seri Eifel sulit ditebak karena cuaca saat balapan berpotensi berubah drastis dibandingkan saat sesi kualifikasi. Dengan potensi hujan dan temperatur udara yang lebih dingin di Sirkuit Nurburgring, para pebalap akan menghadapi kendala daya cengkeram ban yang rendah dan laju keausan ban depan yang besar. Improvisasi strategi dalam cuaca ekstrem itu menjadi keniscayaan saat balapan, Minggu (11/10/2020) mulai pukul 19.10 WIB.

Namun, perubahan strategi tidak akan mudah karena semua tim tidak memiliki cukup data di Nurburgring yang terakhir menggelar balapan F1 pada 2013. Ini menempatkan semua tim dan pebalap dalam posisi start yang relatif sama jika balapan berlangsung dalam kondisi basah dan dingin.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan