logo Kompas.id
โ€บ
Olahragaโ€บKami Seperti Diawasi Mata-mata
Iklan

Kami Seperti Diawasi Mata-mata

Mantan pemain timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, merasakan kedisiplinan tinggi dalam Liga Super Malaysia 2020. Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat membuat tidak ada kasus baru Covid-19 selama kompetisi.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oZl3eszt4-tTgO2GlA6bX6qfXWo=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200211diaC_1581385409.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto (tengah) dan pemain Sabah FA bersiap mengikuti turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020, Selasa (11/02/2020) di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Raut wajah Pelatih Sabah FA Kurniawan Dwi Yulianto terlihat kecewa setelah timnya dihancurkan Johor Darul Taโ€™zim 1-4 di pekan ke-10 Liga Super Malaysia, Jumat (2/10/2020) malam, di Stadion Sultan Ibrahim, Johor. Hasil itu membuat tim berjuluk โ€œBantengโ€ itu akan menjalani laga penentuan di pekan pemungkas musim 2020, Sabtu (10/10), kontra UiTM FC, agar bisa bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Malaysia.

Sabah merupakan satu-satunya klub di Liga Super Malaysia yang berasal dari kawasan Pulau Kalimantan. Berbeda dengan 11 klub lain yang bermarkas di wilayah Semenanjung Malaysia.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan