logo Kompas.id
Olahraga24 Jam Menegangkan di...
Iklan

RASIALISME

24 Jam Menegangkan di “Gelembung” NBA

Selama 24 jam, kelanjutan musim NBA dipenuhi ketidakpastian. Gelombang kemarahan pemain sempat membuat liga lebih dekat menuju pembatalan.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/0pmiuVf4u_InP7gStt6RLj0dJVU=/1024x653/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FBKN-BKO-SPO-NBA-GAMES-POSTPONED-DUE-TO-PLAYER-PROTEST_91470898_1598595668.jpg
KEVIN C. COX/GETTY IMAGES/AFP

Spanduk bertuliskan "Black Lives Matter" terpasang di tengah kompleks ESPN Wide World Of Sports Complex, Lake Buena Vista, Florida, Kamis (27/8/2020). Pemain NBA yang sebelumnya memboikot pertandingan "playoff" sebagai protes atas penembakan terhadap Jacob Blake, akhirnya bersedia bermain kembali.

Cuaca di Orlando, Florida, sedang panas-panasnya pada akhir Agustus, mencapai 28 derajat celcius. Namun, cuaca itu tidak sebanding dengan tensi panas selama 24 jam yang ada di dalam “gelembung” NBA, sejak Rabu (26/8/2020), waktu setempat.

Setelah Milwaukee Bucks memboikot laga playoff, situasi dalam ”gelembung” berubah jadi sangat tegang. Nada tinggi hingga wajah panik, ada di setiap sudut ruangan, seperti digambarkan jurnalis Yahoo Sports, Chris Haynes.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 14 dengan judul "24 Jam Menegangkan di “Gelembung” NBA".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan