logo Kompas.id
OlahragaBerlutut Saat ”The...
Iklan

Berlutut Saat ”The Star-Spangled Banner” Berkumandang Cuma Jadi Tontonan

Lagu kebangsaan Amerika Serikat, ”The Star-Spangled Banner”, yang dinyanyikan sambil berlutut dan bergandengan tangan ternyata hanya tontonan belaka. Pesan kuat melawan rasialisme tidak tersampaikan.

Oleh
Korano Nicolash LMS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qpLOdMQeZj52gqFiF9vEHV1n8vQ=/1024x677/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FBKN-BKO-SPO-NBA-GAMES-POSTPONED-DUE-TO-PLAYER-PROTEST_91471288_1598586101.jpg
KEVIN C COX/GETTY IMAGES/AFP

Lapangan tampak kosong setelah pertandingan play off NBA di AdventHealth Arena, ESPN Wide World of Sports Complex, Lake Buena Vista, Florida, diboikot pemain, Kamis (27/8/2020). Pemain NBA akhirnya bersedia kembali bertanding setelah memboikot pertandingan sebagai protes atas penembakan terhadap warga kulit hitam, Jacob Blake, di Wisconsin.

Lagu kebangsaan Amerika Serikat, ”The Star-Spangled Banner”, yang selalu dinyanyikan sambil berlutut dan bergandengan tangan antara pelatih, pemain, dan wasit sejak liga NBA bergulir kembali, ternyata hanya tontonan belaka. Rasialisme masih saja terjadi di negeri tersebut sejak kematian George Floyd hingga penembakan terhadap Jacob Blake.

Sebelumnya, baik NBA maupun Asosiasi Pemain Basket Nasional (NBPA) telah sepakat bahwa kedatangan mereka ke Walt Disney World Resort di Lake Buena Vista, Florida, awal Juli lalu, akan menggunakan NBA sebagai salah satu entitas untuk mendukung perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah keinginan menghilangkan rasialisme yang menyebabkan terjadinya kekerasan oleh polisi terhadap warga kulit berwarna.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan