logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊOpsi Tanpa Penonton di...
Iklan

Opsi Tanpa Penonton di Indonesia Terbuka

PBSI mengantisipasi berbagai skenario terkait penyelenggaraan kejuaraan Indonesia Terbuka 2020, termasuk jika harus digelar tanpa penonton. Sebelumnya, ajang berkategori BWF Super 1000 itu harus dimundurkan tiga bulan.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JUGs90LBtjjfdeHsxmAB0QkaP5A=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190721ron50_1563723104.jpg
Kompas

Tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen, menjuarai nomor tunggal putra dalam turnamen Indonesia Terbuka 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019), yang disesaki penonton. Tahun ini, PBSI membuka opsi digelarnya Indonesia Terbuka tanpa penonton menyusul pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” PP PBSI masih menanti keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait penyelenggaraan turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka. Keputusan ini salah satunya jika kejuaraan berkategori BWF Super 1000 itu harus digelar tanpa penonton.

Semula, kejuaraan bulu tangkis terbesar di Indonesia itu akan digelar pada 16-21 Juni di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Namun, wabah Covid-19 yang belum juga reda membuat panitia harus memundurkan turnamen dengan hadiah total terbesar dalam kalender BWF itu.

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan