logo Kompas.id
OlahragaTour de France Menjadi Tumpuan...
Iklan

Tour de France Menjadi Tumpuan Nasib

Balap sepeda terbesar Tour de France diharapkan bisa berlangsung tahun ini karena menjadi tumpuan para pebalap dan tim-tim world tour. Jika balapan berusia 117 tahun itu batal, nasib balap sepeda di ujung tanduk.

Oleh
AGUNG SETYAHADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XLkzQ4tLhBPwp1FQSCo3bxePbC4=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2FSKY02_1553100709.jpg
PHOTO BY MARCO BERTORELLO / POOL / AFP/ FILES PHOTO

Pebalap asal Inggris, Geraint Thomas (kiri) dan pebalap Christoper Froome (kanan) serta pimpinan tim Sky, Sir Dave Brailsford (dalam mobil) meminum sampanye di etape ke-21 atau etape terakhir balap sepeda Tour de France 2019 antara Houilles dan Paris Champs-Elysees.

PARIS, KAMIS – Penundaan balap sepeda Tour de France menghadirkan secercah harapan bagi tim-tim protour serta para pebalap elite untuk bisa bertahan hingga pandemi Covid-19 berakhir. Tanpa balap sepeda dengan hadiah terbesar itu, dunia balap sepeda bisa kolaps karena tim-tim tidak mampu menutup biaya operasional. Karena itu penundaan lomba dari 27 Juni-19 Juli menjadi 29 Agustus-20 September 2020 diharapkan bisa terwujud.

“Berita yang ditunggu-tunggu oleh banyak dari kami. Ada secercah harapan,” tulis juara empat kali juara Tour de France, Chris Froome di akun Twitter @chrisfroome terkait penundaan itu.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan