“Senyum” Tour de France
Tour de France menjadi satu-satunya ajang olahraga besar yang belum ditunda di tengah pandemi Covid-19. Balap sepeda “grand tour” berusia 117 tahun itu bisa menjadi simbol kebangkitan jika jadi bergulir pada musim panas.
Tour de France akan kehilangan daya magisnya tanpa penonton yang besorak di tepi jalan menyemangati para pebalap untuk terus mengayuh pedal. Lomba balap sepeda yang bergulir sejak 1903 ini selalu dinanti oleh para pecinta olahraga. Mereka memburu penyegar jiwa melalui kiprah para pebalap, seperti daya juang Julian Alaphilippe yang ”combative”, juga kejutan seperti saat pebalap muda Egan Bernal juara musim lalu.
”Tanpa para penggemar, ini bukan Tour de France,” ujar pebalap tim Ineos Geraint Thomas, yang finis kedua di bawah rekan setimnya, Bernal, dalam klasifikasi umum Tour de France (TdF) 2019.