logo Kompas.id
โ€บ
Olahragaโ€บDengan Cinta Mengabdi Negara
Iklan

Dengan Cinta Mengabdi Negara

Oleh
Anton Sanjoyo
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DjSUuHxfAP1M16lVkx6StfkmYTA=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F05%2FJOY-sketsa.jpg
KOMPAS/HANDINING

Wartawan Senior Kompas Anton Sanjoyo

Musim panas 1988. George Manneh Weah adalah pendatang baru di klub Monako, Perancis. Tak banyak yang tahu tentang striker jangkung yang baru datang dari klub Tonnerre (Kamerun) itu. Hanya pelatih Monako saat itu, Arsene Wenger, yang punya pengelihatan lebih bahwa pria yang besar di wilayah miskin Monrovia ini kelak akan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

โ€Pada suatu hari saya cukup lelah setelah berlatih dan saya mengatakan kepada Arsene (Wenger) bahwa saya sakit kepala agar bisa absen sesi latihan,โ€ ujar Weah. Dan dia mengatakan kepada saya, โ€George, saya tahu latihan itu berat, tapi kamu perlu bekerja keras. Saya percaya, dengan bakatmu yang luar biasa, kamu akan menjadi pemain terbaik di dunia.โ€

Editor:
Bagikan