logo Kompas.id
NusantaraKisah Panji, Ingatan Kolektif ...
Iklan

kisah panji cirebon

Kisah Panji, Ingatan Kolektif Dunia yang Rawan Terlupakan

Meski jauh dari sejahtera, seniman wayang ”wong” dan tari topeng di Cirebon ingin menjaga kisah Panji tetap terjaga.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 0 menit baca
Asiti (kedua dari kanan) menunjukkan kedok Panji di Sanggar Seni Purwagali di Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024). Kedok atau topeng Panji melambangkan kesucian, bersih, dan kejujuran.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Asiti (kedua dari kanan) menunjukkan kedok Panji di Sanggar Seni Purwagali di Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024). Kedok atau topeng Panji melambangkan kesucian, bersih, dan kejujuran.

Sejak Oktober 2017, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO mengakui cerita Panji sebagai Ingatan Kolektif Dunia. Namun, kisah hidup para seniman yang mengekspresikan cerita Panji itu ternyata belum sepenuhnya sejahtera.

Cerita Panji mengisahkan cinta antara Panji Inu Kertapati dan Sekartaji. Cerita yang telah hidup berabad-abad ini diyakini merupakan karya gubahan pujangga pada masa Kerajaan Majapahit. Kisahnya punya banyak versi dan tersebar di berbagai daerah hingga sejumlah negara tetangga.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Kisah Panji, Ingatan Kolektif Dunia yang Rawan Terlupakan".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...