logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMelirik Kelembutan Tari Perang...
Iklan

Melirik Kelembutan Tari Perang Dayak dalam Film Kinyah Mandau

Russella Narpan M Apoi, perempuan Dayak, memopulerkan tarian Mandau atau Kinyah Mandau sebagai simbol kelembutan.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 0 menit baca
Berbagai macam mandau, senjata etnik Dayak Kalimantan, dipajang dalam kegiatan Pameran Temporer di Museum Wasaka, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (14/10/2022). Pameran tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia 2022.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Berbagai macam mandau, senjata etnik Dayak Kalimantan, dipajang dalam kegiatan Pameran Temporer di Museum Wasaka, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (14/10/2022). Pameran tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia 2022.

Mandau atau parang khas Dayak merupakan senjata dalam perang dahulu kala. Kehadirannya bagai sahabat yang menjaga para lelaki Dayak. Namun, ketika dipegang perempuan, mandau menjadi simbol kelembutan.

Layar berubah menjadi kecokelatan, adegan dari video-video lawas milik Belanda menunjukkan para penari laki-laki meliuk-liuk dengan mandau dan talawang (tameng). Tarian yang disebut dilakukan sebelum berperang itu dikenal dengan sebutan Kinyah Mandau.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan