logo Kompas.id
Nusantara”Naheik Pamau” di Sungai...
Iklan

”Naheik Pamau” di Sungai Penuh, Warisan Gotong Royong dari Para Leluhur

Upacara adat digelar memperingati 150 tahun Masjid Agung Pondok Tinggi. Kayu besar ditarik dari hutan adat ke masjid.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 0 menit baca
Warga mengikuti upacara adat <i>naheik pamau</i> alias menarik kayu yang digelar memperingati 150 tahun Masjid Agung Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Minggu (15/9/2024).
IRMA TAMBUNAN

Warga mengikuti upacara adat naheik pamau alias menarik kayu yang digelar memperingati 150 tahun Masjid Agung Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Minggu (15/9/2024).

Napak tilas Masjid Agung Pondok Tinggi telah membawa pulang para perantauan kembali ke kampung halaman di Sungai Penuh. Ketukan gong bagaikan magis yang membangunkan batang terendam. Budaya leluhur jadi warisan untuk terus dirawat.

Nyaris sepanjang hidup Bopi Cassiaputra (50) belum pernah menjalani ritual naheik pamau, adat menarik batang kayu besar dari hutan untuk membangun tempat ibadah dan rumah di alam Kerinci. Ritual yang lama meredup itu hanya kerap diceritakan dari mulut ke mulut.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan