logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPendekatan Kemanusiaan dan...
Iklan

Pendekatan Kemanusiaan dan Kekeluargaan dalam Pembebasan Pilot Susi Air Diapresiasi

Pendekatan kemanusiaan dan kekeluargaan diklaim menjadi kunci atas bebasnya Mehrtens yang disandera selama 19 bulan.

Oleh
NASRUN KATINGKA
Β· 1 menit baca
Petugas turun dari pesawat Boeing 737-200 dengan nomor registrasi AI-7301 milik TNI AU yang membawa pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens saat tiba Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dari Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Petugas turun dari pesawat Boeing 737-200 dengan nomor registrasi AI-7301 milik TNI AU yang membawa pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens saat tiba Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dari Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024).

JAYAPURA, KOMPAS β€” Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens akhirnya dibebaskan oleh kelompok kriminal bersenjata Organisasi Papua Merdeka pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu (21/9/2024). Pendekatan kemanusiaan dan kekeluargaan diklaim menjadi kunci atas bebasnya Mehrtens yang disandera selama 19 bulan di wilayah terpencil Nduga, Papua Pegunungan.

Ucapan apresiasi disampaikan kepada berbagai pihak yang mengedepankan pendekatan kekeluargaan dan kemanusiaan untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru yang disandera sejak 7 Februari 2023 tersebut. Sejumlah tokoh agama, adat, hingga aktivis juga disebut sebagai mediator pembebasan dalam proposal yang dikeluarkan oleh pihak KKB/OPM.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan