logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTarian Remaja Kinipan Sisipkan...
Iklan

Tarian Remaja Kinipan Sisipkan Pesan Soal Hutan Adat dan Pangan Lokal

Dalam pagelaran Budaya Bakesah Lewu Itah di Palangka Raya, sekelompok remaja asal Kinipan sampaikan pesan dalam tarian.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
Penari dari Sanggar Tari Beringin Soti asal Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, menampikan tarian mandau dalam acara puncak pagelaran budaya Bakesah Lewu Itah di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (2/9/2024). Acara itu diselenggarakan JPIC Kalimantan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Lembaga Dayak Voices, dan Komunitas Hitam Putih Borneo.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Penari dari Sanggar Tari Beringin Soti asal Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, menampikan tarian mandau dalam acara puncak pagelaran budaya Bakesah Lewu Itah di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (2/9/2024). Acara itu diselenggarakan JPIC Kalimantan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Lembaga Dayak Voices, dan Komunitas Hitam Putih Borneo.

PALANGKA RAYA, KOMPAS β€” Masyarakat Adat Kinipan masih terus berharap hutan adat mereka segera disahkan. Harapan itu tersirat dalam tarian yang dibawakan para remaja Kinipan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dalam pagelaran budaya Bakesah Lewu Itah.

Empat remaja dengan nama Sanggar Tari Beringin Soti menempuh perjalanan lebih kurang 14 jam dari kampung mereka Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, menuju ibu kota Provinsi Kalteng, Palangka Raya, Minggu (1/9/2024). Mereka membawakan tarian ciptaan mereka sendiri dengan judul Bahuma Batongah yang artinya berladang.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan