logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMemitigasi Bom Waktu Material ...
Iklan

Memitigasi Bom Waktu Material Vulkanik Gunung Semeru

Penguatan mitigasi terus dilakukan guna mencegah bencana akibat penumpukan material vulkanik yang memenuhi sungai.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 0 menit baca
Sejumlah kendaraan dari Malang menyeberangi Sungai Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022). Sungai yang terkena erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 ini menjadi tulang punggung infrastruktur jalan yang menghubungkan Lumajang dengan Kabupaten Malang setelah Jembatan Gladak Perak ambrol dan belum diperbaiki hingga kini. Saat hujan deras dan terjadi banjir lahar, pengemudi harus menunggu hingga surut.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Sejumlah kendaraan dari Malang menyeberangi Sungai Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022). Sungai yang terkena erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 ini menjadi tulang punggung infrastruktur jalan yang menghubungkan Lumajang dengan Kabupaten Malang setelah Jembatan Gladak Perak ambrol dan belum diperbaiki hingga kini. Saat hujan deras dan terjadi banjir lahar, pengemudi harus menunggu hingga surut.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru baru saja turun dari level Awas menuju level Waspada. Namun, penguatan mitigasi harus terus dilakukan, terutama guna mencegah bencana akibat penumpukan material vulkanik yang memenuhi seluruh penampang sungai aliran lahar.

Semeru merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Gunung yang berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, ini memiliki kawah aktif Jonggring Seloko di sisi tenggara puncak Mahameru. Erupsi Gunung Semeru umumnya berupa abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan