Perajin Kulit Tanggulangin Bersiasat Hadapi Gempuran Produk Impor

Kerajinan kulit Tanggulangin, Sidoarjo, makin sepi. Pemicunya daya beli masyarakat rendah dan gempuran produk impor.

KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Perajin memajang koleksi aneka kerajinan tas kulit ukir di galeri merek Morfby, Desa Kendensari, Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2024).

Jumlah pelaku industri kerajinan tas, koper, dan sepatu kulit di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, turun drastis. Mayoritas terpaksa turun kelas dengan memproduksi kerajinan berbahan kulit sintetis. Kondisi ini dipicu daya beli masyarakat yang belum pulih akibat tekanan ekonomi ditambah gempuran produk impor yang semakin masif.

Pelaku industri kerajinan tas, koper, dan sepatu Tanggulangin ada di Desa Kludan, Kendensari, Kalitengah, Boro, dan Kalisampurno. Jumlah usaha kerajinan kulit di Tanggulangin sekitar 300 unit dengan serapan pekerja mencapai ribuan orang. Jenis pekerjaannya beragam, ada yang memotong bahan, membuat pola, menjahit, hingga proses pemasangan aksesori.