KILAS BALIK
Pasang-Surut Penataan Pedagang Kaki Lima Malioboro
Selama puluhan tahun dinamika hubungan Malioboro dengan para pedagang kaki lima diwarnai pasang-surut.
![Suasana sentra pedagang kaki lima di Teras Malioboro 2, kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7/2024) malam.](https://assetd.kompas.id/luqSiv8MS-Ge1GfbgGdW0inNiUo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F14%2F9b450b96-340b-4271-bb0c-d768ebd94689_jpg.jpg)
Suasana sentra pedagang kaki lima di Teras Malioboro 2, kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7/2024) malam.
Kericuhan yang terjadi antara pedagang kaki lima Malioboro, Yogyakarta, dan petugas keamanan pada 13 Juli 2024 merupakan buntut dari rencana relokasi pedagang ke tempat berjualan baru yang dinilai tak transparan. Selama ini, penataan pedagang di kawasan tersebut kerap diwarnai polemik. Bagaimana ceritanya?
Jalan paling terkenal di Yogyakarta itu sudah menjadi urat nadi daerah sejak Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755. Sebagai jalan utama kerajaan, Malioboro pun secara alamiah menjadi magnet yang menarik aktivitas perniagaan, termasuk pedagang kecil kaki lima.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Pasang Surut Pemindahan PKL Malioboro, Antara Ikon Ekonomi dan Penataan Kawasan ".
Baca Epaper Kompas