logo Kompas.id
NusantaraTatkala Mabuk Kecubung Jadi...
Iklan

Tatkala Mabuk Kecubung Jadi ”Tren Baru” di Banjarmasin

Kecubung sudah lama dikenal dan digunakan sebagian orang sebagai ”narkoba alternatif” yang murah dan mudah didapatkan.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
· 1 menit baca
Suasana instalasi rawat jalan terpadu di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (12/7/2024). RSJ ini menangani pasien mabuk kecubung dari Kalsel dan Kalteng dalam sepekan terakhir.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Suasana instalasi rawat jalan terpadu di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (12/7/2024). RSJ ini menangani pasien mabuk kecubung dari Kalsel dan Kalteng dalam sepekan terakhir.

Penyalahgunaan tanaman kecubung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sebagaimana video viral akhir-akhir ini, sebetulnya bukan hal baru. Kecubung sudah lama dikenal dan digunakan sebagian orang sebagai ”narkoba alternatif” yang murah dan mudah didapatkan. Media sosial diduga membuat informasi tentang kecubung menyebar lagi sehingga banyak yang ingin mencobanya.

Hingga Sabtu (13/7/2024), tercatat 47 orang dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Mayoritas pasien berasal dari Kota Banjarmasin. Mereka masuk RSJ dalam waktu hampir bersamaan sejak Jumat (5/7/2024). Mereka mengalami gangguan mental karena terindikasi mengonsumsi racikan tanaman kecubung.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan