logo Kompas.id
NusantaraMenyelamatkan Tanaman Obat di ...
Iklan

Menyelamatkan Tanaman Obat di Kalbar Sebelum Terlambat

Kalimantan kaya dengan tanaman obat. Namun, berpotensi hilang seiring perebutan ”ruang hidup”.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
· 1 menit baca
Bandi (80) atau akrab disapa Apai Janggut, pemimpin Rumah Panjang Dayak Iban Sungai Utik, menunjukkan salah satu tanaman obat yang ada di hutan adat Sungai Utik, Selasa (26/6/2023).
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Bandi (80) atau akrab disapa Apai Janggut, pemimpin Rumah Panjang Dayak Iban Sungai Utik, menunjukkan salah satu tanaman obat yang ada di hutan adat Sungai Utik, Selasa (26/6/2023).

Indonesia memiliki beragam jenis tanaman obat yang harus terus dijaga kelestariannya. Sayangnya, ada beberapa jenis tanaman obat yang mulai hilang di tengah perebutan ruang hidup”. Di sisi lain, tetua di kampung sebagai sumber pengetahuan kian renta. Berbagai pihak perlu bahu-membahu menyelamatkan tanaman obat dan pengetahuan sebelum terlambat.

Penyelamatan tanaman obat semakin relevan seiring biaya pengobatan dan harga obat dirasa mahal. Dengan keanekaragaman hayati luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara penghasil obat dan bahan baku obat. Paling tidak ada 28.000 spesies tumbuhan hidup di Indonesia dan tak kurang dari 80 persen tanaman obat ada di Indonesia. (Kompas, 9/7/2024).

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan