logo Kompas.id
NusantaraKaum “Ata” yang Terus Tertawan...
Iklan

Kaum “Ata” yang Terus Tertawan Kekuasaan Kaum “Maramba” di Sumba, NTT

Status sebagai "ata" atau hamba di Sumba banyak membuat kaum perempuan menjadi korban, terutama kekerasan seksual.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 1 menit baca
Perempuan Sumba Barat Daya terkenal sebagai perempuan pekerja keras sebagaimana tampak beberapa perempuan dari Desa Kodi Balaghar sedang mencangkul tanah, sekitar Agustus 2018. Mereka tidak hanya mengurus rumah tangga, merawat dan mendidik anak, tetapi juga bekerja membantu suami mencangkul tanah serta mengolah lahan.
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Perempuan Sumba Barat Daya terkenal sebagai perempuan pekerja keras sebagaimana tampak beberapa perempuan dari Desa Kodi Balaghar sedang mencangkul tanah, sekitar Agustus 2018. Mereka tidak hanya mengurus rumah tangga, merawat dan mendidik anak, tetapi juga bekerja membantu suami mencangkul tanah serta mengolah lahan.

Tradisi ata atau hamba di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, terus memakan korban. Kebanyakan korban adalah kaum perempuan. Salah satunya, RB (24), warga Waingapu, Sumba Timur, dihamili oleh tuannya dan melahirkan seorang anak yang kini berusia 8 bulan.

RB duduk termenung sambil menggendong bayi laki-lakinya di Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) di Waingapu, Sumba Timur, Minggu (30/6/2024). RB juga tengah hamil 8 bulan. Ia berada di RPPA milik sebuah yayasan setempat, sejak lima bulan lalu.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan