logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenghadang Mabuk Laut dari...
Iklan

Menghadang Mabuk Laut dari Pulau Solor ke Pulau Timor

Mabuk laut masih terasa kendati sudah tiba di darat. Terasa sampai satu bahkan dua hari berikutnya.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 108 sandar di Pelabuhan Menanga, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/6/2024).
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 108 sandar di Pelabuhan Menanga, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/6/2024).

Ketika bulan Juni tiba, biasanya angin berembus kencang melewati wilayah Nusa Tenggara Timur. Warga setempat menyebutnya angin timur. Kecepatan angin membangkitkan gelombang laut sehingga banyak orang menghindari berlayar dengan kapal kecil. Pelayaran di tengah gelombang berisiko memicu mabuk laut.

Selasa (18/6/2024) pukul 07.00 Wita, Kompas berlayar dengan KM Sabuk Nusantara 108. Kapal dengan bobot mati lebih kurang 1.200 gros ton (GT) itu mulai lepas tali dari Pelabuhan Menanga, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan