Delapan Remaja asal Sumsel Dipaksa Jadi Operator Penipuan Daring di Kamboja
Delapan remaja Sumsel dipaksa jadi operator penipuan daring di Kamboja. Mereka diduga jadi korban perdagangan manusia.
PALEMBANG, KOMPAS β Berawal dari iming-iming pekerjaan sebagai petugas kebersihan dengan gaji 800 dollar AS per bulan, delapan remaja asal Sumatera Selatan dipaksa bekerja sebagai operator penipuan daring di Kamboja. Para remaja itu pun berharap bisa kembali ke Indonesia. Namun, mereka hanya bisa pulang jika membayar uang Rp 40 juta per orang.
Delapan remaja itu terdiri atas tujuh remaja asal Kabupaten Ogan Ilir dan seorang remaja asal Kota Palembang. Dari tujuh remaja di Ogan Ilir, empat remaja berasal dari Desa Tanjung Raja Utara, satu orang dari Desa Seri Dalam, satu orang dari Desa Ketapang, dan satu orang dari kawasan Kota Indralaya.