logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDelapan Remaja asal Sumsel...
Iklan

Delapan Remaja asal Sumsel Dipaksa Jadi Operator Penipuan Daring di Kamboja

Delapan remaja Sumsel dipaksa jadi operator penipuan daring di Kamboja. Mereka diduga jadi korban perdagangan manusia.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
Suasana diskusi antara Lurah Tanjung Raja Utara dan Camat Tanjung Raja bersama sejumlah orangtua remaja yang diduga dipekerjakan secara ilegal, bahkan diduga korban perdagangan manusia di Kamboja, di Desa Tanjung Raja Utara, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (20/6/2024).
DOKUMENTASI KECAMATAN TANJUNG RAJA

Suasana diskusi antara Lurah Tanjung Raja Utara dan Camat Tanjung Raja bersama sejumlah orangtua remaja yang diduga dipekerjakan secara ilegal, bahkan diduga korban perdagangan manusia di Kamboja, di Desa Tanjung Raja Utara, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (20/6/2024).

PALEMBANG, KOMPAS β€” Berawal dari iming-iming pekerjaan sebagai petugas kebersihan dengan gaji 800 dollar AS per bulan, delapan remaja asal Sumatera Selatan dipaksa bekerja sebagai operator penipuan daring di Kamboja. Para remaja itu pun berharap bisa kembali ke Indonesia. Namun, mereka hanya bisa pulang jika membayar uang Rp 40 juta per orang.

Delapan remaja itu terdiri atas tujuh remaja asal Kabupaten Ogan Ilir dan seorang remaja asal Kota Palembang. Dari tujuh remaja di Ogan Ilir, empat remaja berasal dari Desa Tanjung Raja Utara, satu orang dari Desa Seri Dalam, satu orang dari Desa Ketapang, dan satu orang dari kawasan Kota Indralaya.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan