logo Kompas.id
NusantaraPetikan Ukulele yang Membentuk...
Iklan

Petikan Ukulele yang Membentuk Identitas Ambon

Selepas menyandang titel ”Kota Musik”, Ambon terus mencari kekhasan kota. Kembali ke ukulele jadi jawaban awal.

Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
· 1 menit baca
Ratusan anak dari Molucan Jukulele Kids bermain ukulele dalam acara Jukulele Badendang Manise di Gong Perdamaian, Ambon, Maluku, Sabtu (16/3/2024).
KOMPAS/RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE

Ratusan anak dari Molucan Jukulele Kids bermain ukulele dalam acara Jukulele Badendang Manise di Gong Perdamaian, Ambon, Maluku, Sabtu (16/3/2024).

Suara merdu ratusan anak-anak menyertai gemercik gerimis yang membasahi lapangan Gong Perdamaian, Ambon, Maluku, pada Ramadhan lalu. Mereka dari komunitas musik yang berisi anak-anak di bawah umur 17 tahun, Amboina Ukulele Kids Community atau AUKC. Sembari memainkan ukulele senar empat, mereka menyanyikan berbagai tembang. Mulai lagu modern hingga religi.

Dahulu, pemandangan seperti ini jarang terlihat. Ukulele hanya dimainkan di ruang-ruang tertentu. Kini, anak dan ukulele, orang Ambon menyebutnya sebagai jukulele, jadi identitas yang membentuk kota. Kehadiran mereka sekaligus membantu Ambon untuk mencari kekhasan diri setelah menyandang titel ”City of Musik” (Kota Musik) dari UNESCO pada 2019 lalu. Mendekatkan anak dengan musik pun jadi upaya menjauhkan anak-anak Ambon dari candu gawai yang membuat orangtua sakit kepala.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan